Jumat, 31 Agustus 2012

KEHILANGAN

Ahad ini kembali kutemukan indahnya hari. Mengikuti kegiatan teman-teman UDD ke Desa Bener, Kepil memberikan kesejukan bagi jiwa yang mulai gelisah. Semilirnya angin dalam perjalanan menuju dan dari desa itu meluruhkan penat yang menggumpal di sanubari. Puncak kepenatan itu adalah balasan sms yang tidak seperti aku harapkan semalam.. "biasanya kalau saya kirim dokumen langsung aja tuh"... aku yakin sepertinya ada yang tidak terjelaskan. Ketika kutanyakan kepada suami tentang hal itu, dia menjawabnya persis sama dengan apa yang kubayangkan... Ah, biarlah itu terselesaikan besok, insya Allah... Aku tak hendak lagi membawa soal itu ke kehidupan rumahku. Kucoba, kucoba, kucoba...meski terasa berat....

Aku telah kehilangan banyak hal selama proses ini berlangsung. Andai bukan karena telah telanjur janji, ingin kusegera mengakhirinya. Berkali-kali nuraniku berkata, bukan di situ tempatku. Bukan itu duniaku.... Layanan primerlah nafas profesiku. 

Aku sangat menikmati hari Ahadku ini. Aku sangat menyukai waktuku saat tadi. Detik ke detik yang menghimpun waktu, terasa nikmatnya. Meski terselip rasa was-was, kalau-kalau hal yang tak diharapkan terjadi. Alhamdulillaah, Allah memudahkan segala urusanku seperti yang kupinta. Ya Allah Ya Rabb, jadikan langkahku tadi sebagai salah satu penyusun tangga menuju surga-Mu....

Aku sangat menikmati hari Ahadku ini. Menyembuhkan luka, kecewa, dan gelisah. Menumbuhkan energi yang nyaris habis tergerus gundah. Terlalu seriuskah diriku?

Aku menikmati hari Ahadku ini. Sama seperti Ahad sepekan lalu, ketika aku menyusuri Dukuh Jambon, Sojopuro. Meskipun hal yang paling kubenci harus menemaniku: tumbuhnya tunas-tunas pohon tembakau hampir memenuhi sebagian besar perjalananku. Tapi, itulah perjalanan pengobat, hingga sedih karena banyak salah saat bimbingan sehari sebelumnya menguap tak bersisa.

Di Jambon, aku baru tahu bahwa untuk sabun cuci dibeli dengan kredit pada harga yang berlipat-lipat. Sabun telah habis terpakai, hutang belum lunas. Dan begitu daur berulang. Semakin menumpuk hutang, karena sabun menjadi kebutuhan pokok harian mereka.

Aku menikmati hari Ahadku lalu. Pada para ibu muda yang bersemangat mengubah segala. Semangat itu menular kepada jiwaku yang mulai kehilangan banyak hal. Dan, semakin menggebu memeluk jiwa saat pompa semangat sapu lidi koperasi yang kuhembuskan disambutnya dengan gempita. Allah, Rabbku, mudahkan segala soal ketika aku telah kehilangan banyak hal.

Aku menikmati hari Ahadku ini. Sama seperti hari Ahadku sepekan lalu. Aku menemukan kembali apa yang telah hilang beberapa bulan ini, di kedua hari Ahad terakhir ini. 

Aku menikmati hari Ahadku ini. Sama seperti hari Ahadku sepekan lalu. Energiku kembali tumbuh, setelah sempat luruh tersapu. Lihatlah ibu-ibu perkasa itu. Meski tubuh telah menghimpun begitu banyak usia, tetapi semangat tak pernah pudar. Kehilangan, justru menumbuhkan kebahagiaan jiwa. Kehilangan menjadi sebab tumbuhnya kesabaran. Kehilangan menjadikan mata jiwa semakin bercahaya...

Aku memang telah banyak kehilangan. Pada segala hal. Tetapi, aku menikmati hari Ahadku ini dengan suka cita. Sebuah Ahad, di 27 Mei 2012.....